our journey

Daisypath Anniversary tickers

Aleisha Naraya Swastarayudha

Lilypie First Birthday tickers

Minggu, 22 November 2009

Sosok seorang Ayah bagi anak perempuannya

Sosok seorang Ayah bagi anak perempuannya
> dari
> FB Yudho dan Sarah Baskoro
> Biasanya,
> bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja
> diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar
> negeri, yang
> sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....
> Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya.
>
> Lalu bagaimana dengan Papa?
>
> Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu
> setiap
> hari,
> tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk
> menelponmu?
>
> Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu
> bercerita atau berdongeng,
> tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah
> Papa
> selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan
> seharian?
>
>
> Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
>
> Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
> Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di
> sepedamu...
> Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda
> bantunya" ,
> Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....
> Tapi sadarkah kamu?
> Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu
> mengayuh
> sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
>
> Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru,
> Mama
> menatapmu iba.
> Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti,
> tapi
> tidak sekarang"
> Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi
> anak yang
> manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
>
> Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit
> membentak dengan berkata :
> "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
> Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
> Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
>
>
> Ketika kamu sudah beranjak remaja....
>
> Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa
> bersikap
> tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
> Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
> Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa
> berharga..
>
> Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting
> pintu...
> Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah
> Mama....
> Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan
> gejolak dalam
> batinnya,
> Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS
> menjagamu?
>
> Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang
> ke rumah
> untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
> Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua
> di ruang
> tamu..
> Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
>
> Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit
> peraturan untuk
> keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
> Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu
> pulang
> dengan hati yang sangat khawatir...
> Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
> Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan
> mengeras dan
> Papa memarahimu.. .
> Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan
> segera
> datang?
> "Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"
>
> Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang
> Dokter
> atau Insinyur.
> Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata
> hanya
> karena memikirkan masa depanmu nanti...
> Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak
> sesuai
> dengan keinginan Papa :)
>
>
> Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
>
> Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
> Papa harus melepasmu di bandara.
> Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
> Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu
> untuk
> berhati-hati. .
> Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu
> erat-erat.
> Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya,
> dan
> menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
> Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi
> dewasa.
>
> Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu,
> orang
> pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
> Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama
> dengan
> teman-temannya yang lain.
>
> Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa
> tahu ia
> tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...
> Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak
> bisa!"
> Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti
> Papa belikan untukmu".
> Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya
> tersenyum?
>
> Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
> Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan
> untukmu.
> Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang
> tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"
>
> Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin
> pada Papa
> untuk mengambilmu darinya.
> Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
> Karena Papa tahu.....
> Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
>
> Dan akhirnya....
> Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang
> Lelaki yang
> di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
> Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang
> panggung
> sebentar, dan menangis?
> Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
> Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Allah tugasku telah
> selesai dengan baik....
> Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang
> cantik....
> Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."
>
> Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya
> yang
> sesekali datang untuk menjenguk...
> Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
> Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari
> bahaya....
> Papa telah menyelesaikan tugasnya....
>
> Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
> Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
> Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
> Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
> Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA"
> dalam segala hal apapun.
>
>
> Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang
> seorang Ayah
> hingga tugasnya selesai....
> Jika kamu mengalaminya, Kamu adalah salah satu orang yang beruntung...
>
> Doakan Orang Tuamu sekarang....
> Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah dosa kedua orangtuaku.. .
> Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sejak kecil....
> aamiien!
>
> Hormatilah kedua orang tuamu...
> Segerakanlah berbakti kepada mereka jika mereka masih hidup.....
> Karena tanpa mereka, kita tidak ada di dunia ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Murrotal